STIMIK HANDAYANI

JARINGAN NIRKABEL

A. KONSEP DASAR
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.

Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel

B. LAYANAN JARINGAN

1. CDMA
Sejarah CDMA
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.

Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

teknologi CDMA
pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat (AS), mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Oleh karena itu tidak heran jika teknologi ini sangat aman karena tidak dapat digandakan (dikloning). Sehingga teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer, cek saldo, dll. GSM yang didukung oleh negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakainya yang diseluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700 juta. Sementara CDMA jumlah pelanggannya baru mencapai 120 juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan di awal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G).

Keunggulan CDMA
Beberapa keunggulan CDMA-2000 (1X) jika dibandingkan dengan GSM sebagai berikut :
1. Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebatpun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
4. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigu-rasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000 (1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk meng- cover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
5. CDMA-2000 (1X) dapat me-ngirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.
Kelemahan CDMA
1. Luas cakupan BTS pada CDMA sangat tergantung dari berapa pelanggan yang menggunakannya. Beda dengan GSM, berapa pun yang menggunakan, cakupannya tetap. Ini karena sifat CDMA, seperti paru- paru yang akan mengecil saat bekerja keras meniupkan udara ke luar. Kalau penggunanya sedikit pada waktu bersamaan, cakupan BTS CDMA akan kembali meluas. Pada beberapa kasus pemasangan pengulang (repeater) tidak optimal karena malah mempersempit cakupan.
2. Cakupan CDMA (maksimal) sama dengan GSM, tergantung dari berapa frekuensi yang digunakan. Makin kecil frekuensinya, makin luas cakupannya. Kalau seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi 1. MHz, cakupannya hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km. Namun, dengan 450 MHz, seperti yang digunakan PT Mobisel, bisa sampai 30 km, bahkan hingga 120 km dengan antena khusus 900

3.GSM berkemampuan roaming. Pemilik GSM dapat menggunakan ponsel di luar domisili atau operatornya, CDMA belum mampu

2.FDMA
Sejarah FDMA
Diperkenalkan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, yang pertama sistem selular analog.Mereka digunakan untuk data seperti tanah berbasis saluran telepon digunakan untuk dial-up dengan modem analog.Sejumlah model ponsel bisa diadaptasi untuk laptop modem dan mentransfer data kurang dari 15 Kbps saat bepergian.(misalnya AMPS, TACS dan NMT.)2G - 2.5G – Digital
Generasi kedua merujuk pada sistem warna suara digital dikerahkan di tahun 1990-an, yang didasarkan pada GSM, TDMA atau CDMA.Beberapa disebut 2.5G (atau 2G ) teknologi layanan data tambahan untuk akses internet dan e-mail dengan kecepatan berkisar hilir khas 64-200 Kbps bagi pengguna.Ini termasuk GPRS, EDGE dan IS-95B.(misalnya GPRS, EDGE dan IS-95.)3G - High Speed
Diluncurkan setelah pergantian abad, generasi ketiga menawarkan akses cepat ke Internet dan layanan data dengan kecepatan hilir khas mulai dari 400 Kbps hingga 1 Mbps untuk pengguna.
Teknologi FDMA
Untuk FDMA, itu digunakan dalam selular generasi pertama com.sistem.(misalnya NMT, ETACS, AMPS, dll ..) (Frekuensi Division Multiple Access) Teknologi yang digunakan dalam jaringan telepon selular analog yang membagi spektrum ke dalam 30 kHz saluran.
Kelebihan FDMA

1. Sistem keseluruhan Sederhana: pengoperasian mudah, peralatan murah dan terbukti handal.
2. Dimensioning stasiun bumi kecil

Kelemahan FDMA

1.Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama maka akan terjadi interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal, sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata lain sistem ini dapat terjadi interfrensi dari sesama BTS yang berdekatan.
2.daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih lemah dari pada komunikasi yang telah menggunakan sistem digital.
3. dalam komunikasi ini juga harus memperhatikan beberapa hal seperti: line of side dan topologi bumi sehingga sinyal dapat berjalan baik ke receiver.
4. Fleksibilitas rendah: kalau ada rekonfigurasi kapasitas (=lebarpita) modifikasi diperlukan diTXR dan RXR (untuk saluran tersebut, untuk saluran bertetangga, filter dan peralatan lain mungkin perlu diubah).
5. Kapasitas berkurang drastic sejalan dengan penambahan jumlah carrier akibat noise intermodulasi dan back-off.
6. Perlunya pemerataan daya tiap saluran di TXR untuk menghindari capture effect (harus real time mengantisipasi pelemahan akibat hujan, awan tebal, dsb)

3.TDMA
Sejarah
Time division multiple access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran[1], dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Saat ini secara garis besar terdapat dua persaingan model sistem yang membagi pasar telepon seluler itu sendiri yaitu TDMA dan CDMA. Dan TDMA menjadi teknologi pilihan karena diadopsi oleh Eropa sebagai standar pada (Global System for Mobile Communications, GSM) dan Jepang dengan (Japanese Digital Cellular, JDC). Namun, pada generasi ke-tiga (3G) jaringan nirkabel, CDMA akan menjadi pilihan dibandingkan dengan TDMA[1].
Teknologi
TDMA adalah sistem digital yang baik, masih agak efisien karena tidak memiliki fleksibiliti untuk berbagai tingkat data digital (kualitas suara tinggi, suara berkualitas rendah) dan tidak memiliki akomodasi untuk diam dalam percakapan telepon. Dengan kata lain, sekali panggilan dimulai, saluran /pasangan timeslot milik telepon saluran panggilan. TDMA juga memerlukan sinyal yang ketat dan sinkronisasi timeslot. Saluran kontrol digital menyediakan fungsi sinkronisasi serta menambahkan voice mail dan pemberitahuan pesan. Karena sinyal digital, telepon TDMA hanya perlu siaran di 600 miliwatt.
Dibandingkan dengan transmisi analog FDMA,TDMA operator selular menawarkan pilihan bendwidth yang efisien. TDMA lebih aman, dan memiliki kualitas yang lebih baik transmisi suara melalui jarak yang lebih jauh dan lebih pendek. Baru CDMA teknologi yang lebih maju dari pada FDMA dasar. Karena penghematan biaya lebih rendah dibandingkan dengan CDMA. TDMA adalah transmisi pilihan di dunia seluler saat ini. TDMA lebih populer denan operator seluler dan memproduksi dan merupakan standar digital yang dianut sebagian besar telepon. TDMA dapat dilihat sebagai teknologi modem, FDMA / analog sebagai teknologi yang lebih tua

Kelebihan
1. Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps (diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan layanan pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan “pitalebar” secara intensif seperti multimedia dan videoconference.
2. Tidak seperti teknik spread-spectrum yang dapat mengalami gangguan di antara para pengguna yang semuanya berada pada pita frekuensi yang sama dan berhubungan pada saat yang sama, teknologi TDMA memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya.
3. TDMA menyediakan daya hidup baterai yang lama.
4. TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar-peralatan, ruang dan pemeliharaan, merupakan faktor penting sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil.
5. Biaya penggunaan TDMA sangat efektif untuk mengubah teknologi arus sistem analog ke digital.
6. TDMA adalah satu-satunya teknologi yang menawarkan pemanfaatan yang efisien struktur sel hirarkis (HCS) menawarkan piko, mikro, dan macrocells. HCS mencakup sistem yang akan disesuaikan untuk mendukung lalu lintas tertentu dan kebutuhan pelayanan, membuat sistem kapasitas lebih dari 40-kali AMPS dapat dicapai dengan biaya yang efisien.
7. Sistem layanan TDMA sesuai dengan penggunaan dual-mode handset, karena adanya kepentingan sesuai dengan sistem analog FDMA.
Kelemahan
• Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak diantara kolom – kolom.
• TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.



4. GSM
Sejarah
Pada awal 1980-an, sistem telepon selular analog yang mengalami pertumbuhan pesat di Eropa, khususnya di Skandinavia dan Inggris, tetapi juga di Prancis dan Jerman. Setiap negara mengembangkan sistem sendiri, yang tidak sesuai dengan orang lain dalam peralatan dan operasi. Ini merupakan situasi yang tidak diinginkan, karena tidak hanya merupakan perangkat mobile terbatas pada operasi dalam batas-batas nasional, yang dalam Eropa bersatu semakin tidak penting, tapi ada juga pasar yang sangat terbatas untuk setiap jenis peralatan, sehingga skala ekonomi dan selanjutnya tabungan tidak dapat direalisasikan.
Orang-orang Eropa menyadari hal ini sejak awal, dan pada tahun 1982 Konferensi Pos dan telegraf Eropa (CEPT) membentuk kelompok studi yang disebut Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan lahan publik pan-Eropa sistem selular.
Teknologi
Jaringan GSM terdiri dari beberapa entitas fungsional, yang fungsi dan antarmuka yang ditetapkan. Figure 1 shows the layout of a generic GSM network. Gambar 1 menunjukkan tata letak jaringan GSM generik. The GSM network can be divided into three broad parts. Jaringan GSM dapat dibagi menjadi tiga bagian luas. The Mobile Station is carried by the subscriber. Stasiun Mobile dilakukan oleh pelanggan. The Base Station Subsystem controls the radio link with the Mobile Station. Base Station Subsystem mengontrol hubungan radio dengan Mobile Station. The Network Subsystem, the main part of which is the Mobile services Switching Center (MSC), performs the switching of calls between the mobile users, and between mobile and fixed network users. The Network Subsystem, bagian utama yang merupakan layanan Mobile Switching Center (MSC), melakukan switching panggilan antara pengguna ponsel, dan antara pengguna jaringan mobile dan tetap. The MSC also handles the mobility management operations. MSC juga menangani operasional manajemen mobilitas. Not shown is the Operations and Maintenance Center, which oversees the proper operation and setup of the network. Tidak ditampilkan adalah Pusat Operasi dan Pemeliharaan, yang mengawasi operasi yang tepat dan setup jaringan. The Mobile Station and the Base Station Subsystem communicate across the Um interface, also known as the air interface or radio link. Mobile Station dan Base Station Subsystem berkomunikasi melalui antarmuka Um, juga dikenal sebagai interface udara atau hubungan radio. The Base Station Subsystem communicates with the Mobile services Switching Center across the A interface. Base Station Subsystem berkomunikasi dengan layanan Mobile Switching Center di seluruh antarmuka A.

Kelebihan

 Dilihat dari sudut pandangnya
* Konsumen
- kualitas suara digital yang lebih
tinggi
- alternatif biaya rendah untuk
menelpon dan pengiriman pesan
* Operator
- kemampuan menerapkan peralatan dari
yang berbeda
- penawaran jasa roaming

 Dilihat dari kualitasnya dibanding sistem yang lain
- standart jaringan yang terbuka memberi
kesempatan menambah layanan didalamnya
- coveragenya lebih luas
- roamingnya lebih luas
- vendor (operator) yang bnyak dan
berkompetisi dengan ketat
- aksesorisnya lebih fleksibel dan banyak pilihan

Kelemahan

 Kualitas datanya sering terjadi drop call
 Keamanan datanya mudah disadap












Kesimpulan
Jaringan nirkabel atau biasa disebut dengan wireless adalah suatu jaringan komunikasi yang memungkinkan orang mengakses aplikasi dan informasi tanpa kabel. Manfaat dari jaringan wireless ini adalah kemampuan kebebasan bergerak dan kemampuan aplikasi ke seluruh penjuru dunia tanpa harus memikirkan konfigurasi kabel.


Penutup
Kritik dan saran







Daftar pustaka

Sumber : www.indonesia.com
M3304066-istikomah.ppt
KOMUNIKASI DATA
MAKALAH BROADBAND
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

IRMA ARIANI (2009020298)
KURNIATI DEWI (2009020081)







KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Melalui makalah ini yang berjudul “BROADBAND “ penulis mencoba memaparkan tentang BROADBAND
Maksud penulisan makalah ini adalah sebagai tugas kelompok bagi mahasiswa dengan tujuan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari pihak baik yang secara langsung ataupun tidak langsung membantu penulisan makalah ini, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami menerima kritik dan saran yang dapat membangun dan untuk menyempurnakan makalah dimasa yang akan dating, harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.



Makassar , -01-2011


Penulis




ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBHASAN ............................................................................................................ 2
KONSEP DASAR BROADBAND ........................................................................................... 2
A. SEJARAH PERKEMBANGAN ............................................................................... 2
B. LAYANAN BROADBAND .................................................................................... 4
• ADSL ............................................................................................................ 4
• SONET ......................................................................................................... 5
• HDSL ............................................................................................................ 6
C. KESIMPULAN ..................................................................................................... iv
D. KRITIK DAN SARAN ............................................................................................ iv
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................











iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Melihat perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolutions).
Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang mulai banyak di implementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless WiFi (Wireless LAN).
Teknologi WiFi atau yang lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) telah banyak diimplementasikan oleh masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri. Selain untuk aplikasi privat, WLAN juga banyak digunakan untuk aplikasi public (hotspot). Selain karena teknologinya, WLAN sangat cepat berkembang karena harganya yang mudah dan perangkatnya mudah didapat. Banyak vendor yang telah menyediakan perangkat WLAN dimana masing-masing saling interoperable karena masing-masing mengikuti standar yang sama yaitu (IEEE 802.11).
Perkembangan selanjutnya untuk teknologi Broadband Wireless adalah WiMAX (Wireless Interoperability for Microwave Access). Teknologi ini amper mirip dengan WiFi ditambah dengan kemampuannya di sisi jarak jangkau, QoS, NLOS (Non Line of Sight),security dan berbagai fitur lainnya.





1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR BROADBAND

Definisi umum broadband adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui sistem jaringan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi. Umumnya kecepatan mulai dari 256 kbps sampai dengan 100 Mbps yang terhubung dengan perangkat pengguna/pelanggan disebut broadband.
Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses Internet secara cepat dan selalu terkoneksi atau “ always on ”. Kalau dirunut ke belakang, sejarah broadband bergerak mulai dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950, dimana sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru pada 1990an muncul kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi dan era broadband mulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat optik.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN
Tahun 1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan kecepatan tinggi mulai banyak digunakan, utamanya dengan maraknya layanan TV kabel yang membutuhkan kabel modem. Saat itu, tak kurang dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin menyemarakkan era baru, broadband.
Namun, karena kabel serat optik ini cukup mahal, maka perkembangan broadband boleh dikatakan relatif lambat, dan penggunanya pun terbatas. Belakangan, meski TV kabel sudah banyak pelanggannya, perkembangannya lebih banyak dipicu oleh munculnya teknologi ADSL (asymmetric digital subscriber line). ADSL sanggup melewatkan jutaan bit informasi dalam hitungan detik pada jaringan telepon biasa.
ADSL broadband bekerja pada dua kecepatan, menerima dan mengirim data, sehingga sangat cocok digunakan untuk browsing dan mengirim atau menerima e-mail. Kecepatan pengiriman datanya, lebih lambat dibandingkan menerima data. ADSL standar menerima data atau informasi pada kecepatan 2 Mbps (35 kali lebih cepat dari modem standar) dan mengirim data pada kecepatan 256 Kbps ( lima kali lebih cepat). Namun, umumnya rentang kapasitas broadband antara 256 Kbps dan 10 Mbps.
Selain ADSL, ada SHDSL Broadband (symmetric high bit rate DSL), yang mampu mengirim dan menerima data pada kecepatan yang sama, yakni hingga 2 Mbps. Karenanya, SHDSL ini sangat cocok digunakan untuk berbagai bisnis yang membutuhkan data dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi, misalnya mengirim dan menerima e-mail dengan lampiran yang besar,

2
file audio dan video. Atau, digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang terhubung ke

berbagai aplikasi virtual private network (VPN)
Ultrabroadband Broadband semakin menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhir 2004 jumlah pelanggannya telah mencapai 140 juta dan pertumbuhannya sangat cepat. Riset Yankee Group memperkirakan bahwa pada 2008 mendatang akan terdapat 325 juta pelanggan. Karenanya, broadband boleh dibilang merupakan teknologi yang perkembangannya paling cepat dalam sejarah. Kalau telepon bergerak (mobile phone) membutuhkan waktu 5,5 tahun untuk bertumbuh dari 10 juta ke 100 juta pengguna di seluruh dunia, maka broadband mencapainya hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Pertumbuhan cepat tersebut sebagian besar dipicu oleh perkembangan yang terjadi di kawasan Asia Pasifik, terutama Jepang dan Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk mencapai 48,6 juta jiwa, dimana 10 juta penduduknya bermukim di Seoul, pada 2004 pengguna Internet Korea telah mencapai 35,7 juta. Pada saat yang sama, dari jumlah itu, 84 persennya (30 juta) merupakan pelanggan broadband, baik menggunakan DSL maupun cable modem . Tahun 2008, Korea menargetkan untuk mencapai 100% pelanggan broadband.
Di sisi lain, meski dapat menggunakan bermacam-macam teknologi, namun operator tak dapat menyediakan semua jenis teknologi itu, dan sebaliknya tak ada satu teknologi untuk semua keperluan layanan broadband. Berbagai variasi pilihan dan aspek bisnis yang didasarkan pada perkembangan kebutuhan, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal, baik dalam layanan maupun perolehan bisnis, perlu menjadi pertimbangan strategis ke depan.
Perkembangan ke depan, tampaknya, tak lagi terjebak dalam mempertentangkan antara DSL vs cable modems atau fixed-line vs wireless . Meski perkembangan nirkabel menuju layanan 3G atau 4G juga tak kalah serunya. Saat ini ke depan, tampaknya akan ada banyak pilihan, mulai dari sambungan kabel hingga nirkabel, mulai dari ADSL, ADSL2+, VDSL, VDSL2, Ethernet, hingga Wi-Fi, 802.16 (WiMAX), dan FTTH (fiber-to-the-home) atau FTTB (fiber-to-the-building). Nantinya, juga akan berkembang MBWA (mobile broadband wireless access).
“Tergantung kebutuhannya, beberapa pilihan tersedia dan siap digunakan,” ujar Armando Pereira, GM bisnis optikal, Centillium. “Jika infrastrukturnya belum tersedia, maka nirkabel pilihan yang terbaik. Jika Anda mencoba menghubungkan antar rumah, misalnya berjarak 3 km, sebaiknya gunakan kabel serat optik kalau membutuhkan sambungan yang handal. Untuk jarak yang lebih pendek, gunakan gunakan DSL.
Pendekatan campuran, yang memadukan beberapa kapabilitas, oleh John Giametto, Presiden Nortel Networks Asia , disebut sebagai “ultrabroadband”. Ini merupakan pendekatan yang logis untuk melayani beragam kebutuhan terhadap broadband. “Ultrabroadband merujuk pada berbagai kombinasi kebutuhan penyedia layanan,” tambah Giametto.
3
Untuk negara seperti Indonesia dan Thailand , misalnya, yang membangun kabel bukan saja sulit, tetapi juga mahal, alternatif nirkabel menjadi lebih logis. Ini dibuktikan dengan upaya Telkom menggelar layanan ADSL dengan brand TelkomLink Multi Media Access (MMA). Belakangan Telkom juga muncul dengan produk Speedy.
Contoh lainnya, India . Di negeri Bollywood ini, terdapat 40 juta sambungan telepon dan sekitar 4 juta komputer. Dengan pasar di mana setiap rumah yang memiliki telepon hanya sepersepuluhnya memiliki PC, maka sebaiknya tidak mengembangkan akses Internet berkecepatan tinggi, melainkan langsung mengembangkan layanan video, karena hampir setiap rumah pasti memiliki TV.
Karenanya, perkembangan broadband mestinya mendukung apa yang disebut value-added broadband , yang mampu memberi pengalaman baru yang mudah semudah menghidupkan TV, apapun perangkat yang digunakan. Namun, tantangannya tak berhenti di sana , karena untuk menyediakan layanan seperti itu, yang berarti membutuhkan teknologi multi akses, diperlukan tingkat interoperabilitas yang tinggi, sehingga memudahkan dalam pengelolaan jaringan dan pelanggan. Tantangan lainnya adalah bagaimana operator dapat bekerjasama dengan sejumlah penyedia konten untuk semakin memperkaya layanan dan kontennya.
Tantangan untuk menyediakan layanan broadband berbasis pelanggan, dengan begitu, harus terus diupayakan. Andalannya, saat ini, tentunya tak hanya pada jaringan kabel, melainkan juga nirkabel. Namun, ke depan ini setidaknya ada beberapa teknologi yang prospektif untuk itu, yang dianggap sebagai langkah selanjutnya dari perkembangan teknologi broadband, antara lain: Metro Ethernet, VDSL/ADSL 2+, FTTH, IP wireless, CDMA-1x EV-DO dan WiMAX.

C. LAYANAN BROADBAND

• ADSL

1 ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) : teknologi akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.
Teknologinya secara mendasar cocok untuk mengakses internet karena ia dibuat untuk memberikan lebih banyak lebar pita untuk aliran ke “bawah” ( istilahnya downstream; yakni dari sentral ke pelanggan) daripada sebaliknya (upstream; dari pelanggan ke sentral). Laju downstream-nya berkisar dari 1,5 Mbps sampai 9 Mbps (megabit per detik), sementara upstream-nya dari 16 kbps sampai 640 kbps (kilobit per detik).
4
Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 kaki (5,48 Km) pada sepasang kawat tembaga pilin (single twisted pair). Bersama dengan akses Internet, perusahaan telekomunikasi berkemungkinan untuk dapat memberikan layanan akses LAN jarak jauh (remote LAN) dan layanan VOD (video -on-demand) melalui ADSL.
2 Disebut asimetrik karena rate / kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (dowstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream)
3 Bit rate downstream ± 8 Mb/s, upstream ± 640 kb/s
4 Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband

Konfigurasi dasar ADSL













Cara kerja ADSL
5
• SONET
1 Synchronous optical network (SONET) menawarkan biaya transport yang efektif pada jaringan akses dan jaringan inti/core. Lapisan optic menyediakan layanan transport untuk aplikasi jarak jauh. Dia juga secara langsung men-support layanan data.

2 Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
– Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
– Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh
• HDSL (high-data-rate digital subscriber line)
Tidak seperti ADSL, HDSL ini bersifat simetrik, ia dapat memberikan lebarpita 1,544 Mbps di setiap jalurnya pada dua pasang kawat tembaga pilin. Dalam kenyataannya, karena kecepatan HDSL sesuai dengan saluran T1, ia dapat dipakai untuk menyediakan layanan T1. Rentang operasi HDSL lebih terbatas daripada ADSL; sesudah 12.000 kaki (3,65 Km), harus disediakan penguat sinyal (repeater) untuk memperpanjang jarak layanannya.
Karena HDSL membutuhkan dua pasang saluran, ia digunakan terutama untuk koneksi-koneksi jaringan PBX, sistem pembawa ikal digital (digital loop carrier system), antar sentral, server-server internet dan jaringan data pribadi. Transportasi komunikasi melalui HDSL dapat diterapkan pada akses primer ISDN (ISDN PRA), Jalur sewa 2Mbit/detik dan layanan fraksional yang menempati n x 64 kBit/detik. HDSL merupakan basis universal untuk layanan pelanggan (suara, data, video) dan dapat pula melayani (sebagai transportasi khusus atau sementara) seperti pada misalnya base station network; selular, GSM, dan PCN






6
D. KESIMPULAN
Definisi umum broadband adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui sistem jaringan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi. Umumnya kecepatan mulai dari 256 kbps sampai dengan 100 Mbps yang terhubung dengan perangkat pengguna/pelanggan disebut broadband. Definisi broadband tidak ada yang spesifik, namun yang sama adalah dalam penggunaan kata “kecepatan tinggi” (high speed). Menurut ITU-T, kecepatan tinggi broadband melampai kecepatan ISDN-PRA (> 2 Mbps), sementara di negara India kecepatan tinggi broadband adalah 128 Kbps.
E. KRITIK DAN SARAN


















iv
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tomohoners.com/showthread.php?t=2036
archives.irfansetiaputra.com/2008/11/.../definisi-broadband